Calon Pejabat AS: Saudi Jangan Beli S-400 Rusia

Calon Pejabat AS: Saudi Jangan Beli S-400 Rusia

Militer.or.id – Calon Pejabat AS: Saudi Jangan Beli S-400 Rusia.

S-400 Triumf, sistem pertahanan udara jarak jauh generasi baru buatan Rusia. © Vitaliy Ragulin via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Arab Saudi dan sekutu AS lainnya tidak boleh membeli peralatan militer buatan Rusia, termasuk sistem rudal pertahanan udara S-400, karena membeli alutsista tersebut dapat dihukum dengan sanksi, menurut Calon Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat David Schenker, seperti dilansir dari Sputnik.

“Saya akan bekerja dengan sekutu kita untuk menghalangi mereka atau mendorong mereka untuk menghindari pembelian peralatan militer [Rusia] yang dapat berpotensi sanksi”, kata Schenker. “Dengan kata lain, saya akan memberitahu Arab Saudi untuk tidak melakukannya”.

Schenker ditanya tentang kekhawatiran atas negara-negara Teluk Persia seperti Arab Saudi dan Qatar yang mempertimbangkan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia dengan konsekuensi sanksi bagi mereka dari AS.

Pada bulan Agustus 2017, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani CAATSA menjadi undang-undang. Undang-undang tersebut memungkinkan AS menjatuhkan sanksi kepada entitas dan individu yang beroperasi atas nama pertahanan Rusia atau sektor intelijen, serta pada mereka yang terlibat dalam transaksi dengan sektor-sektor pertahanan.

Turki, sekutu AS dan merupakan mitra NATO, kini sedang dalam proses memperoleh sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia, sementara Mesir pun dilaporkan berusaha membeli 50 unit jet tempur MiG-35 dan 46 unit helikopter.

S-400 Triumph adalah sistem rudal permukaan-ke-udara generasi baru Rusia dan bisa membawa 3 jenis misil berbeda yang mampu menghancurkan target udara pada jarak pendek hingga sangat jauh. Sistem S-400 tersebut dirancang untuk bisa melacak dan menghancurkan berbagai jenis target udara, mulai dari pesawat pengintai hingga rudal balistik.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *