Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Iran Membangun Jet Tempur Koswar Buatan Sendiri

Militer.or.id – Iran Membangun Jet Tempur Koswar Buatan Sendiri.

Jet tempur Kowsar. (Tasnimnews.com)

Dubai, Militer.or.id   –   Iran mulai membuat Jet tempur Kowsar, yang dirancangnya untuk digunakan angkatan udaranya, kata televisi negara, sementara ketegangan memuncak setelah Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi atas Teheran, dirilis Antara, pada Sabtu 3-11-2018.

“Sejumlah pesawat sejenis ini, yang diperlukan, segera dibuat dan digunakan Angkatan Udara,” kata Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam upacara peluncuran pembuatan pesawat itu pada Sabtu 3-11-2018, yang disiarkan di televisi.

Amerika Serikat pada Jumat 2-11-2018 mengatakan akan mengizinkan sementara 8 importer tetap membeli minyak Iran ketika memberlakukan kembali sanksi pada Senin 29-10-2018 untuk memaksa Iran mengekang kegiatan nuklir, peluru kendali dan kawasannya.

Jet tempur Kowsar. (Tasnimnews.com)

Setelah keluar dari perjanjian nuklir Iran, yang ditandatangani pada tahun 2015, Presiden AS Donald Trump berusaha melumpuhkan ekonomi Iran, yang bergantung pada minyak, dan memaksa Teheran membatalkan tidak hanya ambisi nuklir dan program peluru kendali balistiknya tapi dukungannya bagi pihak sokongannya di Suriah, Yaman, Libanon dan bagian lain di Timur Tengah.

Iran menyatakan Kowsar merupakan pesawat “yang 100 persen buatan sendiri” dan mampu membawa berbagai senjata dan akan digunakan untuk misi-misi dukungan udara singkat. Namun, beberapa pakar militer yakin Jet tempur itu tiruan dari pesawat F-5 yang pertama kali diproduksi di Amerika Serikat pada 1960-an.

Jet tempur Kowsar. (Tasnimnews.com)

Angkatan Udara Iran telah dibatasi memiliki mungkin puluhan Jet tempur menggunakan pesawat-pesawat model AS yang sudah menua dan Rusia. Pesawat-pesawat tersebut diperoleh sebelum revolusi Iran tahun 1979.

Teheran mengirimkan senjata dan ribuan serdadu ke Suriah membela pasukan Presiden Bashar al-Assad, tetapi harus bergantung pada Rusia untuk dukungan udara karena keterbatasan pasukan angkatan udaranya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *