Turki Tawarkan Transfer Teknologi UAV Anka ke Indonesia

Turki Tawarkan Transfer Teknologi UAV Anka ke Indonesia

Model UAV Anka di Indo Defence 2018

Jakarta – Militer.or.id – Turkish Aerospace membuat pernyataan di Indo Defence tahun ini dengan membawa model skala penuh dari UAV Anka. Perusahaan sedang mengejar penjualan sistem ekspor ke Angkatan Bersenjata Indonesia dan jika berhasil ini akan mewakili penjualan ekspor pertama Anka.

Berbicara kepada Shephard, Tamer Ozmen, VP pemasaran di Turkish Aerospace, mengatakan bahwa perusahaan sedang ‘menunggu kematangan sistem’ sebelum mengusulkan untuk mengekspor ke pelanggan, dirilis Shephardmedia.com, 9-11-2018.

UAV Anka kini telah beroperasi di Angkatan Bersenjata Turki selama lebih dari dua tahun. Varian yang dioperasikan termasuk serang ringan, SIGINT dan ISR. Turki menggunakan sistem dengan bom pintar berpandu laser yang bisa membawa empat unit.

Secara total 41 Anka UAV berada di bawah kontrak dengan Kementerian Pertahanan Turki dan Kementerian Dalam Negeri dengan lebih banyak unit yang diharapkan akan dipesan. Ozmen mengatakan bahwa request for proposal (RfP) dari Indonesia meminta baik varian ISR maupun yang dipersenjatai dari UAV.

Model UAV Anka di Indo Defence 2018

“Malaysia, Bangladesh, dan Pakistan juga telah menyatakan minat yang kuat,” Ozmen mencatat. Perusahaan telah memiliki hubungan yang kuat dengan Indonesia dalam pengembangan Anka dan Ozmen mengatakan bahwa pengujian terowongan angin dilakukan di negara kepulauan tersebut.

Perusahaan Turkish Aerospace tertarik menyoroti proposal transfer teknologi untuk Indonesia dan telah memiliki beberapa diskusi teknis dengan Jakarta setelah hari industri yang diadakan pada bulan Agustus 2018, dengan catatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan bertindak sebagai mitra industri.

PTDI dan TAI menandatangani perjanjian kerangka kerja pada bulan Juli 2017 tentang kerjasama penerbangan. “Ada fokus yang kuat pada transfer teknologi … mereka adalah [Turki] sepuluh sampai 15 tahun yang lalu,” Ozmen berkomentar.

Ke depan, Ozmen mengatakan bahwa Turkish Aerospace telah bekerja sama dengan Indonesia mengenai pengembangan UAV masa depan yang akan mengikuti dari Anka.

Model UAV Anka di Indo Defence 2018

UAV generasi berikutnya akan memiliki kemampuan muatan yang meningkat dan akan menjadi pesawat bermesin ganda. Ozmen ingin menyoroti bahwa ini adalah pengembangan berkelanjutan dan tidak akan selesai untuk beberapa tahun mendatang.

UAV baru sedang dikembangkan terutama untuk Turki. The Anka MALE UAV telah mengumpulkan lebih dari 10.000 jam terbang hingga saat ini dan menyelesaikan operasi dalam konflik aktif seperti  yang terjadi di Suriah.

Uav ini memiliki lebar sayap 17,5 m, panjang 8,6 m dan ketinggian 3,25 m. Ini dapat tetap dalam penerbangan hingga 24 jam dan memiliki langit-langit layanan hingga 30.000 kaki. Perusahaan juga telah melakukan uji coba berawak tanpa awak dari UAV dengan helikopter T129 Atak.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *