Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Latihan Pesawat Tidak Dikenal Dipaksa Mendarat di Lanud RSN

Mengetahui bahwa pesawat Lasa X jenis pesawat tempur Hawk 100/200 tersebut akan dipaksa mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Pekanbaru, Militer.or.id  –  Pesawat tidak dikenal yang melintasi kedaulatan wilayah NKRI dipaksa mendarat dan dilaksanakan penindakan pada Kamis 22-11-2018 di Apron Utara Bandara SSK II, Pekanbaru.

Skenario latihan force down yang dilaksanakan Lanud Roesmin Nurjadin ini bermula dengan adanya informasi telah terdeteksi Lasa-X (pesawat tidak dikenal) pada pukul 14.00 WIB yang masuk ke wilayah NKRI, info tersebut disampaikan Asops Kosekhanudnas III Medan. Selanjutnya, Komando Atas memerintahkan 1 Flight pesawat F-16 untuk melaksanakan identifikasi serta penindakan terhadap pesawat tersebut.

Setelah berhasil melaksanakan intersepsi, diperoleh informasi bahwa pesawat tersebut adalah jenis pesawat militer dengan dengan kursi ganda yang beralasan mengalami kerusakan alat navigasi. Setelah dilaporkan hasil identifikasinya, Komando Atas memerintahkan flight pesawat F-16 tersebut untuk melaksanakan force down ke Lanud Roesmin Nurjadin.

Mengetahui bahwa pesawat Lasa X jenis pesawat tempur Hawk 100/200 tersebut akan dipaksa mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Kadisops Lanud RSN Kolonel Pnb Jajang Setyawan dibantu Kasiopslat dan Kasi Base Ops segera mengkoordinir kesiapan semua unsur untuk melaksanakan penanganan force down sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

Pada saat itu, kondisi Apron Base Ops Lanud RSN sedang dilaksanakan overlay, sehingga untuk penanganan force down dipilih dilaksanakan di Apron Utara Bandara SSK II. Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M mengatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk melatihkan seluruh unsure yang terkait dengan penanganan force down.

“Diharapkan seluruh unsur yang terkait dalam penanganan force down ini, benar benar paham dan mengilhami tugas-tugasnya, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan benar dan efektif jika suatu saat kita harus melaksanakan force down,” terang Danlanud.

Lebih lanjut Danlanud menjelaskan kegiatan ini ditujukan untuk mengecek dan mengevaluasi kecepatan dan response time kesiapan seluruh unsur yang terlibat disesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Kegiatan tersebut melibatkan 2 Skadron tempur Lanud Roesmin Nurjadin, yaitu Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 serta 150 personel Lanud Roesmin Nurjadin terdiri dari Penerbang, Ground Crew, Paskhas Yonko 462, Satpomau, Intelijen, Tenaga Medis, Pemadam Kebakaran dan Pendukung Operasi Penerbangan lainnya. (tni-au.mil.id).

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *