Inilah Jejak Militer Amerika di Laut Hitam

Inilah Jejak Militer Amerika di Laut Hitam
USS Porter

Setelah Rusia menembaki dan merebut tiga kapal angkatan laut Ukraina  Minggu 25 November 2018 dan menahan awaknya ketegangan di depan pintu Rusia tampaknya telah mencapai puncaknya.

Insiden itu terjadi di Selat Kerch – jalur air utama bagi kedua negara yang menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam.

Meski Ukraina bukan sekutu NATO, anggota aliansi Barat telah mengeluarkan kecaman resmi atas tindakan Rusia, yang tampaknya tidak beralasan.

“Tidak ada pembenaran untuk penggunaan kekuatan militer Rusia terhadap kapal-kapal Ukraina dan personel angkatan laut. Kami menyerukan kepada Rusia untuk membebaskan para pelaut Ukraina dan kapal yang disita, tanpa penundaan, ” demikian pernyataan NATO yang dikeluarkan Selasa 27 November 2018.

Konflik Amerika-Rusia hampir tidak mungkin pecah karena masalah ini, tetapi jika memang itu terjadi Amerika memiliki pasukan di Eropa Timur dan wilayah Laut Hitam yang dapat merespons dengan cepat. Mari kita melihat jejak militer Amerika di wilayah ini.

Angkatan Darat

Di Ukraina secara khusus, Resimen Armored Cavalry ke-2878 Tennessee National Guard memiliki pasukan untuk membantu negara itu menjalankan Pusat Pelatihan Tempur atau Combat Training Center (CTC) Yavoriv.

CTC – mirip dengan versi Angkatan Darat di Fort Polk di Louisiana, Fort Irwin di California, dan Hohenfels di Jerman – adalah program imersif yang dirancang untuk menyiapkan tentara yang akan digunakan dalam pertempuran.

Sebagaimana dilaporkan Military Times, Angkatan Darat Amerika juga membuat rotasi brigade lapis baja di Eropa Timur sepanjang tahun, yang bermitra dengan pasukan lokal dari Latvia hingga Bulgaria untuk latihan militer.

Tim Tempur Brigade Pertama, Divisi Kavaleri I telah menyelesaikan rotasinya dan Tim Tempur 1 Armored Brigade, Divisi Infanteri ke-1 sedang bersiap untuk datang.

Korps Marinir

Korps menyimpan jejak yang relatif kecil di wilayah Laut Hitam. Marinir yang beroperasi di daerah tersebut dan biasanya berasal dari pasukan rotasi Laut Hitam dengan beberapa ratus Marinir dan pelaut yang berpartisipasi dalam latihan kerjasama keamanan di seluruh wilayah.

Meski ukurannya kecil, kehadiran Korps di Laut Hitam bisa berfungsi sebagai alat pencegah yang kuat terhadap calon penyerang. Sangat mobile dan lincah, Marinir di Laut Hitam melayang di sekitar wilayah itu membantu melatih dan memberi saran kepada pasukan mitra untuk meningkatkan keamanan kolektif.

Dari Juli hingga September tahun ini, Korps memulai tiga evolusi pelatihan dengan pasukan mitra di Ukraina, Rumania, dan Georgia.

Latihan Iterasi Sea Breeze tahun ini di Ukraina melibatkan sekitar 50 marinir dengan Kompi Echo, Batalyon ke-2, Resimen Marinir ke-25. Pelatihan, yang melibatkan serangan mekanis skala kompi, memicu kemarahan para pejabat Rusia.

Angkatan Udara

Angkatan Udara Amerika juga telah mengadakan latihan signifikansi di Ukraina tahun ini. Garda Nasional California telah dikaitkan dengan Ukraina melalui program kemitraan Departemen Luar Negeri sejak tahun 1993, sering merotasi penerbang melalui negara itu untuk pelatihan. Kemitraan itu telah ditingkatkan baru-baru ini.

Angkatan Udara Amerika baru saja menyelesaikan Clear Sky 2018, sebuah latihan udara multinasional besar yang diselenggarakan oleh Ukraina pada bulan Oktober.

“Pada dasarnya ini adalah yang terbesar dari jenisnya di Eropa Timur,” kata Letnan Kolonel Robert Swertfager, Direktur Program Kemitraan untuk Garda Nasional Udara California kepada Military Times Oktober 2018 lalu.

Latihan ini memasangkan aset Garda Nasional California Air dengan Angkatan Udara Ukraina selama misi dukungan jarak dekat, operasi pertahanan cyber dan pertahanan kedaulatan udara.

Operasi penerbang khusus, dengan menyertakan jumper pararescue dan pengendali serangan bersama, dilatih sepanjang Oktober di Ukraina. Angkatan Udara juga memiliki beberapa aset udara di Eropa yang menerbangi misi pengintaian.

Angkatan Laut

Armada 6 Amerika yang berbasis di Naples tidak memiliki keberadaan permanen di Laut Hitam, tetapi mempertahankan rotasi kapal perang dan kapal pendukung melalui jalur air tersebut. Pejabat Armada Keenam menolak untuk mengatakan jika ada kapal perang yang menuju ke sana saat ini, tetapi komando selalu merilis nama-nama kapal yang masuk dan keluar dari Laut Hitam.

Pada musim panas 2017, kapal jelajah kelas Ticonderoga, Hué City dan kapal Ukraina, Balta melakukan pelatihan Sea Breeze. Balta memainkan peran sebagai kapal “tidak patuh” dan diserang oleh pelaut Kota Hué.

Selama 12 bulan terakhir, kapal Destroyer USS James E. Williams, USS Carney, Ross, dan USS Porter mengarungi Laut Hitam, berhenti di Bulgaria dan Rumania untuk mendukung Operasi Atlantic Resolve, yang didedikasikan untuk pertahanan kolektif NATO dari Laut Hitam.

Namun sesuai kesepakatan, negara-negara non Laut Hitam kapal mereka dibatasi secara waktu untuk beroperasi di wilayah ini yakni tidak lebih dari 20 hari.

Masih banyak kapal Amerika yang telah dikirim ke laut hitam selama ini. Selain itu US Navy juga menerbangkan sejumlah pesawat mata-mata mereka termasuk P-8A Poseidon di wilayah Laut Hitam. Tidak jarang dari pesawat ini dicegat oleh jet tempur Rusia dengan beberapa mengundang protes Amerika karena dinilai terlalu agresif dan berbahaya.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *