Turki Harus Pilih Rusia atau Barat

Turki Harus Pilih Rusia atau Barat
S-400 / TASS

Turki harus memilih antara membeli sistem rudal S-400 Rusia atau tetap menjadi mitra dalam program F-35. Ultimatum itu disampaikan James Inhofe, ketua baru Komite Angkatan Bersenjata Senat Amerika.

“Bagi Turki untuk tetap dalam program F-35, tidak bisa bergerak maju dengan pengadaan [S-400]”, kata Inhofe  kepada Bloomberg Minggu 2 Desember 2018. Dia menggambarkan Turki sebagai sekutu penting NATO dan harus bertindak sesuai dengan status ini.

“Intinya adalah: Turki harus membuat keputusan antara Rusia dan Barat. Jika bergerak maju dengan membeli S-400 dari Rusia, akan ada konsekuensinya,” kata Inhofe lagi.

Komentarnya muncul setelah laporan Pentagon, yang dimandatkan oleh Kongres,  memperingatkan bahwa pemerintah Amerika akan meninjau kembali partisipasi Turki sebagai salah satu dari delapan negara mitra dalam program F-35 jika Ankara membeli S-400.

Bloomberg juga mengutip ahli militer Amerika Steve Zaloga yang mengatakan bahwa Amerika prihatin atas rencana Turki untuk membeli sistem S-400 karena sejumlah spesialis Rusia akan “dikerahkan ke negara klien untuk pelatihan dan pemeliharaan”.

Zaloga juga menyarankan bahwa Ankara dapat mengizinkan spesialis Rusia untuk menguji radar / sensor S-400 melawan F-35 Turki dengan tujuan akhir merusak fitur deteksi kontra radar F-35″.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Ankara memutuskan untuk membeli sistem S-400 Rusia karena Moskow menawarkan “kesepakatan terbaik” ketika Ankara membutuhkan senjata tersebut.

“S-400 adalah kesepakatan yang sudah selesai. Kami telah menyelesaikan kesepakatan ini dan kami akan membeli S-400 dari Rusia tanpa ragu. Dalam 10 tahun terakhir kami mencoba membeli [sistem pertahanan udara] dari teman-teman Amerika kami, maksud saya adalah Patriot, tetapi tidak berhasil,” tekan Cavusoglu.

Pernyataannya muncul setelah kantor berita Anadolu Turki mengutip sumber tinggi di Washington yang mengatakan bahwa Amerika terus mempertimbangkan sistem pertahanan udara S-400 sebagai ancaman terhadap F-35, dan dapat menjatuhkan sanksi terhadap Ankara. .

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyatakan bahwa penyebaran sistem S-400 ke Turki akan dimulai pada Oktober 2019. Pada saat yang sama, ia menambahkan bahwa program jet tempur F-35  akan dilanjutkan seperti yang direncanakan, dengan jet berikutnya akan dikirimkan pada bulan Maret tahun depan.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *