Penerbangan Batik Air dari Bandara Halim P– Samarinda Dibuka

Penerbangan Batik Air dari Bandara Halim P– Samarinda Dibuka

Acara diakhiri dengan pemotangan pita dan pengalungan bunga kepada penumpang Batik Air Flight Number ID7281 yang akan melaksanakan terbang perdana ke Samarinda.

Jakarta, Militer.or.id   –   Maskapai penerbangan Batik Air resmi buka rute penerbangan baru dari Bandara Halim Perdanakusuma – Samarinda, Kalimantan Timur, pada Rabu5-12-2018. Penerbangan perdana Batik Air ke Samarinda diresmikan melalui acara pelepasan yang digelar di Longue Batik Air Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.

Hadir pada kesempatan tersebut, Kasibaseops Disops Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Pnb Puguh Yulianto mewakili Komandan Lanud Halim Perdanakusuma, Executive General Manager Angkasa Pura 2 Marsma TNI Pip Darmanto, Direktur Operasional Batik Air Capt. I Putu Wijaya mewakili Direktur Utama Batik Air, dan General Manager Perum LPPNPI Cabang Halim Perdanakusuma Bapak Hengky Poluan.

Acara pelepasan disaksikan pula oleh para penumpang Pesawat Batik Air dengan Flight Number ID7281 yang akan melaksanakan penerbangan perdana ke Samarinda pada pukul 07.00 WIB, Rabu 5-12-2018.

Dalam sambutan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma yang disampaikan Letkol Pnb Puguh Yulianto, dikatakan bahwa transportasi udara memegang peran yang sangat vital bagi kemajuan pembangunan Nasional, terutama dibeberapa wilayah Indonesia.

“Meningkatnya produksi sektor transportasi udara, berarti transportasi penduduk serta arus barang dan jasa juga semakin lancar, dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian daerah, karena bertambahnya mobilisasi penduduk ke beberapa daerah di Indonesia,” katanya.

Dengan dibukanya jalur penerbangan baru Batik Air dari Halim Perdanakusuma – Samarinda, dan sebaliknya dari Samarinda – Halim Perdanakusuma, Danlanud Halim Perdanakusuma berharap Batik Air mampu mewadahi kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam memajukan pembangunan daerah.

“Kita sama-sama berharap akan memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah Samarinda khususnya, dan bila kita tarik lagi ke atas, akan mampu menopang pembangunan bangsa Indonesia secara keseluruhan,” harapnya.

Pada kesempatan tersebut, Danlanud Halim Perdanakusuma juga mengingatkan tentang keberadaan Lanud Halim Perdanakusuma sebagai subsistem dari alat utama sistem kesenjataan dan menjadi bagian dari integrated national defence system.

“Sejak awal keberadaannya, Halim Perdanakusuma dirancang untuk kegiatan penerbangan bagi misi khusus militer dan keperluan keamanan tingkat tinggi bagi tamu dan pejabat tinggi negara, dan sebagai subsistem dari alat utama sistem kesenjataan dan menjadi bagian dari integrated national defence system,” ujar Danlanud Halim P.

“Konsekwensinya, maka penerbangan reguler dari Bandara Halim Perdanakusuma akan menyesuaikan dan memprioritaskan jadwal dari Lanud Halim Perdanakusuma,” tegasnya. Sementara Direktur Operasional Batik Air Capt. I Putu Wijaya mengatakan, bahwa hari ini (Rabu, 5-12-2018), Batik Air akan melaksanakan penerbangan perdana dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Samarinda.

“Penerbangan ke Samarinda ini akan memberikan pelayanan full service airline, kami akan memberikan fasilitas yang lebih”, katanya. “Saat ini, penerbangan Batik Air dari Halim Perdanakusuma akan melaksanakan satu kali penerbangan,” jelasnya.

“Dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 07.00 WIB, dan dari Samarinda pukul 10.40 WITA,” tambahnya. Disinggung tentang keberadaan Bandara Halim Perdanakusuma, Capt. I Putu Wijaya mengatakan bahwa pihak Batik Air akan mematuhi ketentuan yang berlaku.

“Halim Perdanakusuma merupakan basis militer, jadi ada limitasi juga disitu, yang jelas kami juga sangat mendukung apapun status dari bandara ini, kami akan mematuhinya dengan segala konsekwensi yang ada,” ujarnya.

Acara diakhiri dengan pemotangan pita dan pengalungan bunga kepada penumpang Batik Air Flight Number ID7281 yang akan melaksanakan terbang perdana ke Samarinda. (tni-au.mil.id)

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

author
NKRI adalah harga mati! Demikian menjadi prinsip hidup penulis lepas ini. Berminat terhadap segala macam teknologi militer sejak kelas 5 SD, ketika melihat pameran Indonesian Air Show 1996.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *