Rusia Tunda Pengembangan Peluru Pintar

Rusia Tunda Pengembangan Peluru Pintar
ilustrasi

Rusia secara resmi menunda pengembangan peluru pintar yang mampu memperbaiki lintasan, mengubah kecepatan agar penembak jitu dapat menyerang target lebih cepat, dan dengan akurasi yang lebih baik.

Surat kabar Rusia Lenta.ru melaporkan pengembangan generasi baru amunisi self-guided Rusia untuk senapan sniper telah ditunda tanpa batas karena alasan teknologi.

“Insinyur Rusia telah menunda pengembangan peluru yang memandu dirinya sendiri untuk waktu yang tidak terbatas,” kata Lenta.ru Minggu 9 Desember 2018.

Kantor Berita Rusia TASS Russian pada tahun 2016 melaporkan bahwa Advanced Research Foundation Rusia, atau ARF, telah memulai pengujian ‘smart bullet’.

“Pekerjaan di arah ini terus berlanjut. Tahapan desain produk dan pengembangan eksperimental telah selesai, dan tes penerbangan telah dimulai, ” kata Wakil Direktur ARF, Jenderal Vitaly Davydov dalam wawancara dengan TASS kala itu.

Tahun berikutnya, Sergei Abramov, Direktur  Rostec untuk senjata konvensional, amunisi dan kimia, menyatakan bahwa laboratorium gabungan dari ARF dan Pusat Penelitian Ilmiah Institut Teknik Precision (TsNIITOCHMASH) terlibat dalam pengembangan ‘peluru pintar’. Direncanakan bahwa sampel eksperimental akan diproduksi pada 2020-an.

Amerika juga telah mengembangkan amunisi ini. Teknologi, yang dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) ditunjukkan dalam tes bulan Februari 2015 untuk membantu dua penembak berpengalaman dan pemula yang secara akurat memukul target bergerak.

Program Extreme Accuracy Tasked Ordnance (EXACTO) mengembangkan sistem yang terdiri putaran kaliber 50 dipecat yang dilengkapi dengan sistem bimbingan optik. Sistem trek target secara real time dan dapat menggeser jalur peluru ketika sudah melesat di udara.

Dalam lamannya program EXACTO mengatakan sistem ini dimaksudkan untuk memberikan kemampuan penembak jitu membunuh target lebih cepat dan dalam kondisi buruk seperti angin kencang atau debu.

“Dalam  uji coba penembakan dari senapan standar menunjukkan bahwa Exacto mampu menembak target bergerak,” tulis manajer program DARPA Jerome Dunn.

Peluru ini memiliki sirip yang bergerak untuk menyesuaikan jalurnya menurut informasi yang diterima dalam sistem bimbingan optik tentang lokasi baru dari target.

Program Exacto memasuki fase pembangunan kedua, dan DARPA mengatakan mereka berharap itu akan meningkatkan akurasi untuk penembak jitu sejak putaran lebih sedikit dipecat berarti lebih sedikit risiko mengekspos posisi tentara.

peluru2

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *