Laos Terima Tank White Eagle dari Rusia

Laos Terima Tank White Eagle dari Rusia
Defense Blog

Angkatan Bersenjata Rakyat Laos (LPAF) telah menerima batch pertama tank tempur utama White Eagle dari Rusia. Menurut media setempat melaporkan tank dalam jumlah besar tersebut telah dikirim pada pertengahan Desember 2018 lalu.

White Eagle adalah sebutan untuk main battle tank T-72 yang dibangun era Soviet. Untuk Laos varian yang dikirimkan adalah versi upgrade yang disebut sebagai T-72B1.

Versi baru dari tank legendaris ini memiliki kit explosive reactive armor (ERA) Kontakt-1, sight gunner PN-72U dengan thermal imager dan automatic target tracked atau pelacak target otomatis. Selain itu sistem elektronik yang ditingkatkan serta stasiun senjata 12,7mm yang dikendalikan dari jarak jauh.

Media Rusia sebagaimana dikutip Defense Blog Minggu 23 Desember 2018, mengklaim bahwa tank versi terbaru White Eagle ini menjadi mesin tempur terbaik di segmen harganya. Beberapa lusin mesin ini telah dibeli di Nikaragua dan menjadi tulang punggung Angkatan Darat negara tersebut.

Beberapa minggu lalu, Menteri Pertahanan Laos Letnan Jenderal Sengnuan Xayalat mengatakan kepada penyiar Rusia Zvezda bahwa LPAF akan menerima persenjataan dan platform buatan Rusia, termasuk tank T-72 baru dan pesawat Yak-130.

Ketika tank T-72 yang dibangun Uni Soviet pertama kali digunakan, Richard Nixon adalah presiden Amerika, F-4 Phantom adalah pesawat tempur utama Amerika, dan tank baja belum menemukan musuh yang disebut rudal anti tank dipandu.

Setidaknya 25.000 T-72 telah dibangun, sehingga menjadi tank kedua yang paling banyak diproduksi pasca Perang Dunia II  setelah T-54 / T-55. T-72 masih dalam pelayanan hari ini  dan masih digunakan oleh sekitar 45 negara, termasuk Rusia.

T-72 mulai hidup sebagai alternatif  murah untuk tank T-64 yang dibangun 1960-an. Meski canggih tank T-64  terbukti  over-rumit dan tidak dapat diandalkan. Pertama dikerahkan dengan Tentara Soviet pada tahun 1973, T-72 yang memiliki bobot 41-ton dan membaw meriam smoothbore 125 milimeter.

Meriam ‘diberi makan’ oleh autoloader bukannya loader manusia, seperti T-64 yang  memungkinkan kru kendaraan bisa  dikurangi menjadi tiga bukannya biasa empat seperti kebanyakan tank modern.

Dengan Rolled Homogenous Armor sekitar 410-500 milimeter untuk lambung  dan menara, T-72 asli memiliki proteksi lapis baja yang layak untuk sebuah tank awal 1970-an.

Selain itu  amunisi ada dalam kompartemen terpisahdari awak yang meningkatkan risiko ledakan bencana ketika kendaraan ditabrak. Begitu banyak T-72 yang rusak di Irak hancur di bagian menara tetapi kru selamat. HIngga  pasukan AS menyebut mereka “jack-in-the-boxes.”

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *