Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Polandia Beli 20 Artileri Roket Pertahanan AS

Polandia Beli 20 Artileri Roket Pertahanan AS

MILITER.OR.ID, WARSAWA – Polandia Beli 20 Artileri Roket Pertahanan AS untuk menjaga sistem keamanan Negara. Dalah hal ini Polandia bedalih bahwa pembelian peluncur sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dengan harga yang diperkirakan sebesar USD414 juta ini dibutuhkan untuk menjamin kemanan negaranya.

Diungkap oleh keterangan resmi perdana Menteri (PM) Polandia, Mateusz Morawiecki dan Menteri Pertahanan Mariusz Blaszczak. Keputusan Warsawa untuk membeli HIMARS AS pada Minggu sore. Kementerian tersebut mengumumkan pada situs resminya bahwa akhir tahun lalu Departemen Luar Negeri AS enyetujui penjualan 20 HIMARS beserta peralatan pendukung yang masih terkait pada Polandia.

Dikatakan pula oleh Menteri Pertahanan Blasczak bahwa pembelian sistem roket AS tersebut akan diresmikan pada hari Rabu mendatang. Menurutnya, Polandia membutuhkan peralatan modern untuk menjamin keamanan negara.

“Menteri @mblaszczak: Pada hari Rabu kami akan menandatangani kontrak untuk pengiriman batalion HIMARS. Peralatan modern yang menjamin keamanan kami,” tulis Kementerian Pertahanan setempat di Twitter melalui akun resminya, @MON_GOV_PL, Minggu (10/2/2019).

“Ini adalah komponen yang sangat penting dalam implementasi program modernisasi Angkatan Bersenjata Polandia. Bersama dengan peluncur roket, Polandia akan menerima amunisi, serta paket logistik dan pelatihan,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, dikutip Sputnik, Senin (11/2/2019).

HIMARS M142 diproduksi oleh Lockheed Martin dan BAE Systems dengan kemampuan peluncuran roket artileri dan rudal balistik taktis dengan jangkauan operasional hingga 480 km. Hingga saat ini, sistem ini sudah dioperasikan oleh Uni Emirat Arab, Yordania, dan Singapura.

Demikianlah sedikit laporan berita terkini yang bisa militer.or.id sampaikan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *