Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Wah, PBB Sahkan Sanksi Baru Atas Korea Utara

Militer.or.id – Wah, PBB Sahkan Sanksi Baru Atas Korea Utara.

Parade di Korea Utara

New York – Dewan Keamanan (DK) PBB dengan suara bulat mensahkan resolusi untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara sehubungan dengan uji-coba nuklir pada 3 September 2017, dengan sasaran impor minyak dan eksport tekstil.

Resolusi pada Senin 21/9/ 2017 merupakan tindakan ketiga DK PBB berkaitan dengan Korea Utara dalam lima pekan terakhir, yakni membatasi seluruh pasokan minyak DPRK sampai hampir 30 persen melalui 55 persen pengurangan pasokan gas, diesel dan bahan bakar minyak berat, melarang semua eksport tekstilnya -yang bernilai 800 juta dolar AS- dan pengiriman sebanyak 93.999 tenaga kerja Korea Utara ke luar negeri.

Dengan tindakan baru ini, maka 90 persen ekspor Korea Utara sekarang dilarang, ujar Nikki Haley, Duta Besar AS untuk PBB, kepada DK setelah pemungutan suara itu.

Duta Besar Inggris Matthew Rycroft mengatakan apa yang dilakukan DK PBB bertujuan untuk memperlihatkan bahwa provokasi Pyongyang akan menghadapi konsekuensi.

Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Liu Jieyi mengutuk uji-coba nuklir DPRK pada 3 September, dan mengatakan Tiongkok berkomitmen pada denuklirisasi Semenanjung Korea.

China mendesak Korea Utara agar mematuhi aspirasi tersebut dan keinginan masyarakat internasional, mematuhi resolusi Dewan Keamanan, menahan diri dari peluncuran rudal lain atau uji-coba nuklir, dan kembali ke jalur denuklirisasi.

China menyatakan perlunya untuk memelihara perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan di Asia Timur-laut, menyelesaikan masalah itu secara damai, melanjutkan pembicaraan enam pihak dan penurunan ketegangan di Semenanjung Korea.

“Masalah nuklir Semenanjung Korea harus diselesaikan secara damai. Tindakan terpadu harus dilakukan untuk menyeimbangkan keprihatinan yang sah semua pihak,” kata Liu, dikutip Xinhua Semua pihak harus berkepala dingin dan menghindari ucapan atau tindakan yang akan menambah ketegangan, katanya.

Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia mencela bahwa resolusi baru itu tidak cukup mengakomodir pertimbangan Rusia sehubungan dengan penyelesaian damai masalah tersebut melalui cara politik dan diplomatik.

Resolusi Senin disahkan setelah resolusi DK pada 5 Agustus, yang menjatuhkan larangan atas ekspor batu-bara, besi, bijih besi, lead, bijih lead, dan makanan laut dari Korea Utara, selain tindakan pembatasan lain.

Dewan Keamanan juga mensahkan satu pernyataan pada 29 Agustus 2017 -yang mengutuk peluncuran rudal balistik Korea Utara yang melintasi wilayah Jepang sehari sebelumnya, serta peluncuran rudal lain pada 25 Agustus. (Antara/Xinhua-OANA).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *