Latihan Pertahanan Udara “Force Down” Skadron 16

Latihan Pertahanan Udara “Force Down” Skadron 16

Militer.or.id – Latihan Pertahanan Udara “Force Down” Skadron 16.

dok. F-16 TNI AU (credit : David Chua – Maphotosg.com)

Pekanbaru – Sebanyak 6 unit pesawat tempur F16 Skadron 16 berhasil memaksa turun sebuah pesawat yang diduga melakukan kerja intelijen pada simulasi “force down” Latihan Pertahanan Udara “Tutuka” pada Selasa 19-9-2017 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau.

“Pesawat yang disergap disimulasikan pesawat intel yang mengambil data di pesisir Barat Sumatera,” kata Komandan Unsur Tempur Sergap Latihan Hanud “Tutuka”, Letkol (Pnb) Nur Alimi kepada Antara di Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Simulasi ini dilakukan layaknya kondisi sebenarnya, dimana pengamanan wilayah udara oleh Radar Satrad mengidentifikasi pesawat tidak dikenal 15 menit sebelum masuk teritorial Indonesia. Dalam 4 menit, sebanyak 6 jet tempur F16 A/C Fighting Falcon Block 52ID langsung mengudara.

“Pesawat itu kita cegat di wilayah udara Palembang, Sumsel dan sekitar 15 menit pesawat kita mencapai ke sana untuk memaksa pesawat tersebut turun di Pekanbaru,” ujar Letkol (Pnb) Nur Alimi.

Begitu mendarat, ratusan personel dari Lanud Roesmin Nurjadin termasuk pasukan dari Yon Paskhas 462 dengan bersenjata lengkap, mengelilingi pesawat tersebut. Mereka langsung memaksa kru dan penumpang pesawat untuk turun, dan petugas dengan membawa anjing pelacak menyisir ke dalam kabin pesawat.

“Penumpang dan kru pesawat langsung diamankan untuk diinterogasi,” ujar Letkol (Pnb) Nur Alimi. Secara keseluruhan, simulasi “force down” di Lanud Pekanbaru berjalan lancar meskipun dilaksanakan  di tengah hujan.

Letkol (Pnb) Nur Alimi menjelaskan operasi “Tutuka” tersebut digelar oleh Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang berlangsung sejak 18 September 2017. Latihan berlokasi di beberapa kota seperti Medan, Pekanbaru, Palembang dan lainnya guna berkoordinasi menyamakan persepsi melaksanakan rangkaian latihan pertahanan udara sebagai latihan puncak Kohanudnas pada tahun 2017.

Tujuannya adalah untuk melindungi simbol-simbol negara dan obyek vital nasional dari kemungkinan serangan udara lawan. Oleh sebab itu, pada Latihan Tutuka ini berbagai unsur Hanudnas baik sipil dan militer dilibatkan termasuk Hanud pasif dan obvitnas, agar siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.

Latihan “Tutuka” akan diadakan selama 3 hari adalah tolok ukur seluruh personel berkemampuan Hanudnas terkait seberapa baik penguasaan dan kemahirannya dalam melaksanakan prosedur operasional pada tugas pertahanan udara dengan melibatkan satuan pertahanan udara kewilayahan.

Selain itu, juga dapat diketahui pula penguasaan dan kemahirannya melaksanakan integrasi serta interoperability, organisasi dan prosedur antarsatuan Hanud kewilayahan dalam tugas tugas Hanud.

Selain itu, latihan “Tutuka” adalah latihan puncak Kohanudnas yang melibatkan 2 atau 3 Kosekhanudnas, tujuannya, mengukur kemampuan dan kesiagaan Kosekhanudnas dalam pelaksanaan mekanisme operasi Hanud serta kemampuan komando pengendalian dan koordinasi unsur-unsur Hanud dibawahnya, meliputi unsur Radar Militer/Sipil, unsur Tempur Sergap, unsur Daerah Pertahanan Udara, unsur KRI berkemampuan Hanud, unsur Lanud Operasi dan unsur Hanud Pasif.

Metode latihan yang digunakan simulasi dan geladi lapangan melibatkan unsur-unsur hanud antara lain pesawat Tempur F-16, Detesemen Rudal TNI AD, Kapal Republik Indonesia, pesawat Boeing 737, Helikopter SAR, Denhanud Wing 1 Paskhas, Satrad-satrad jajaran Kosekhanudnas I dan III, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Lanud Suwondo Medan dan lainnya. (Antara).

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *