Transformasi TNI AD, Kendaraan Tempur Serba Amfibi

Transformasi TNI AD, Kendaraan Tempur Serba Amfibi

Militer.or.id – Transformasi TNI AD, Kendaraan Tempur Serba Amfibi.

Baru baru ini Pindad dan TNI AD mengujicoba kendaraan angkut pasukan Pandur II Amfibi, di laut CIlegon, Banten, seperti video yang diunggah oleh Indomiliter.com, 26/9/2017, di atas. Kendaraan tempur ini akan memperkuat mobilitas pasukan Angkatan Darat dalam beroperasi di wilayah perairan untuk melakukan penyerbuan ke sasaran.

Uji coba kemampuan amfibi Pandur II TNI AD di Cilegon, Banten (Indomiliter.com)

Lebih hebatnya lagi, selain berfungsi sebagai kendaraan angkut pasukan, Pandur II juga bisa menjadi kendaraan tempur (IFV) karena dilengkapi senjata meriam 30mm atau senjata mesin berat 12,7 mm. Pandur II memiliki varian meriam 105 mm, tapi belum diketahui, apakah versi meriam 105mm memiliki kemampuan amfibi.

Pandur II dengan meriam 105mm (Defence.pk/Pindad)

Selain Pandur II berpenggerak roda 8×8, TNI AD juga mendatangkan lapis baja angkut personil Arisgator yang berkemampuan Amfibi. Kemampuan Amfibi APC Arisgator diyakini sangat handal, setelah perusahaan Italia menambahkan kit ke kendaraan tempur tersebut, agar bisa manuver di air secara maksimal.

Tank Amfibi Arisgator (aris-spa.it)

Sebelumnya, TNI AD juga telah mendatangkan APC M-113 yang juga berkemampuan amfibi. Kendaraan M-113 ini, bahkan sudah dinaiki oleh Panglima TNI di perairan Natuna, saat meninjau latihan militer di sana. Arisgator adalah pengembangan dari APC M-113 yang ditambah kit di hull M-113 agar lebih responsif saat manuver di air.

Dok. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi KSAD Jendeal Mulyono naik M-113 meninjau latihan TNI AD di Natuna.

Kita juga melihat pada 28/9/2017, panser Anoa 2 Amfibi telah membuktikan kemampuannya bermanuver di laut Cilegon, Banten. Pindad tampaknya semakin siap dengan teknologi Amfibinya, setelah memperlihatkan kemampuan manuver Anoa 2 Amfibi di laut Cilegon.

Dengan demikian berbagai kendaraan tempur TNI AD, kini diproyeksikan untuk memiliki kemampuan amfibi, antara lain : Pandur 2 8×8, Anoa 2 6×6, APC Arisgator dan APC M-133.

Jika kita lihat dalam beberapa latihan tempur ke belakang, TNI AD juga mulai berlatih dengan skenario peperangan dari garis pantai untuk merebut kembali wilayah yang telah dikuasai musuh. Latihan perang di perairan telah beberapa kali dilakukan TNI AD, baik antar-matra, maupun antar-kecabangan di Laut Natuna, Kepulauan Riau.

Kostrad pun mulai mendorong para prajurit Raider harus memiliki kemampuan menghadapi medan tempur di laut. Sebanyak 269 prajurit Batalyon Infanteri Raider 514 Sabadha Yudha Kostrad baru saja melaksanakan latihan aplikasi Pancangan Kaki Pantai (PKP) 21-9-2017, di pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Latihan Pancangan Kaki Pantai (PKP) Batalyon Infanteri Raider 514/SY Kostrad

Komandan Batalyon Infanteri Raider 514/SY Letkol Inf Arif Harianto mengatakan, materi PKP merupakan salah satu materi yang bermain di laut dari beberapa materi Ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) dengan menggunakan sarana laut seperti LCR dan dilaksanakan oleh tingkat Regu, Peleton, dan Kompi untuk menduduki wilayah pantai yang nanti akan dimasuki atau Infiltrasi kedaerah musuh untuk menghancurkan sasaran yang sudah ditentukan secara cepat, senyap dan tepat.

Tujuan latihan ini adalah untuk merebut Pancangan Kaki Pantai dilanjutkan dengan serbuan, karena tuntutan tugas ke depan bukan hanya di darat saja kemungkinan ancaman dari sektor perairan akan muncul juga, ujar Letkol Inf Arif Harianto.

Desain Tank Boat (TankBoat.com)

Proyeksi kemampuan peperangan di garis pantai ini akan semakin mantap, jika tank boat yang prototypenya sudah dibuat PT Lundin Industry, segera terwujud. Pasukan tidak saja berfungsi sebagai obyek yang akan ditransfer ke darat, namun juga memiliki kemampuan untuk memukul lawan dengan keras, saat berada di air sambil melakukan pendaratan. Belum diketahui apakah tank boat bisa diangkut dengan Landing Platform Dock milik TNI.

Tank Boat PT Lundin Invest dan PT PIndad

Turret dan meriam 105 mm untuk tank boat dipasok Cockerill CMI Defense. Adapun pihak yang akan mengintegrasikannya adalah PT Pindad.

Tank Boat PT Lundin Invest dan PT PIndad

Tank Boat akan sangat handal saat berada di garis pantai, karena siluetnya hampir rata-rata air, dengan kemampuan tembakan meriam kaliber besar. Selain memiliki kemampuan memukul dengan tembakan meriam 105mm dan senjata mesin, tank boat sekaligus menjadi alat angkut personil ke garis pantai di medan pertempuran.

Dengan demikian proyeksi pemerintah untuk menjadikan negeri ini sebagai poros maritim dunia, semakin menemukan jalannya. (jkgr).

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *