TNI AU Bersiap Menyambut Alutsista Baru, Termasuk Su-35

TNI AU Bersiap Menyambut Alutsista Baru, Termasuk Su-35

Militer.or.id – TNI AU Bersiap Menyambut Alutsista Baru, Termasuk Su-35.

Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam pelantikan dan pengambilan sumpah Setukpa A-20 di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, 21/11/2017.

Karanganyar, Militer.or.id – Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan para perwira lulusan sekolah pembentukan perwira (Setukpa) TNI AU yang baru dilantik akan mengisi Lanud-Lanud wilayah terluar yang sedang dikembangkan.

Para perwira TNI AU tersebut akan mengisi terutama untuk Lanud-Lanud terluar seperti kebijakan Panglima TNI, yakni mengembangkan lima Lanud terluar antara lain di Morotai, Biak, Merauke dan Selaru, ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai melantik 187 perwira lulusan Setukpa Angkatan ke-20 2017, di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 21/11/2017.

“Perwira-perwira ini, akan mengawaki Lanud-Lanud yang sedang dikembangkan terutama di wilayah terluar Indonesia,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto.

Kasau mengatakan kekurangan pesonel di TNi AU menjadi hal yang pokok untuk segera diatasi, hal ini sejalan dengan akan datangnya alat utama sistem pertahanan / Alutsista, di antaranya : jet tempur jenis Sukhoi 35, Hercules baru Tipe C, penempatan alat radar -yang sekarang eksis ada 20 unit- dan ke depan akan menambah 12 radar sehingga totalnya 32 radar.

Menurut Marsekal Hadi Tjahjanto hal ini yang diperlukan perwira-perwira yang memiliki kemampuan tehnis, karena mereka dari anggota Bintara, sehingga sudah mampu untuk itu, ketika diterjunkan di lapangan sudah tidak ada masalah.

Pembangunan Lanud di wilayah terluar, kata Kasau, pertama melihat program Nawacita Bapak Presiden Joko Widodo, adalah “Poros Maritim Dunia”. Hal ini, antara lain pembangunan konektivitas antara pulau-pulau, sehingga diperlukan untuk melaksanakan sinkronisasi kekuatan TNI dengan program Nawacita.

“Kami akan mengamankan program pembangunan itu, di antaranya selain laut, juga mendengar adanya jembatan udara, sehingga nantinya ke depan kesejahteraan semuanya rata, dan tidak ada diskualitas harga,” kata Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dia mengatakan pesawat tempur Sukhoi 35 sekarang dalam proses dan menunggu kontrak. Apabila ke depan sudah jadi untuk sementara akan ditempatkan di Lanud Hasanudin Makassar, karena infrastrukturnya sudah siap.

Namun, lanjut dia, sambil menunggu pembangunan infrastrtur di Lanud Iswahyusi Madiun. Pesawat tempur Sukhoi 35 akan dipindahkan untuk mengganti pesawat tempur F-5.

“Kami belum berani membangun Lanud Iswahyudi, sebelum pesawat yang baru itu, datang di Indonesia. Kami masih memiliki waktu satu tahun untuk menunggu pewasat itu, datang sambil membangun infrastruktur untuk sementara akan tempatkan ke Lanud Hasanudin terlebih dahulu,” katanya.

Kasau mengatakan semua penerbang pesawat tempur sudah siap termasuk penerbang jet tempur F-5 yang pesawatnya sudah harus diganti. Mereka juga terbang di jenis pesawat Sukhoi, F-16 dan T50 sehingga mereka semuanya siap.

“11 pesawat tempur Sukhoi 35 jenis baru dengan persenjataannya, dan TNI AU bangga jika banyak memiliki pesawat terbang karena sebanding dengan kesiapan pilotnya,” katanya.

Menyinggung soal alih teknologi, Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan pesawat tempur Sukhoi 35 masuk generasi 4,5, sehingga mulai mendidik prajuritnya harus ada lompatan teknologi di antaranya sistem avioniknya sudah menggunakan digitalisasi, termasuk bodi pesawat sudah menggunakan komposit. “Hal ini, kami sudah dididik menyongsong teknologi dirgantaranya yang mulai maju, di antaranya, digitalisasi dan komposit,” kata Kasau. (Antara).

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *