Yonif PR 501 Kostrad Terima Pengarahan Danrem 172 Jayapura

Menjelang keberangkatan Satgas Pamtas RI-Papua New Guinea, prajurit Yonif Para Raider 501 Kostrad menerima pengarahan Danrem 172/PWY Jayapura, Kolonel Inf Boni Christian Pardede pada Kamis 23 November 2017 di  Madiun Jawa Timur.

Madiun, Militer.or.id – Menjelang keberangkatannya sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua New Guinea, prajurit Yonif Para Raider 501 Kostrad menerima pengarahan Danrem 172/PWY Jayapura, Kolonel Inf Boni Christian Pardede pada Kamis 23 November 2017 di Madiun, Jawa Timur.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula A.H. Simanjuntak, Markas Yonif Para Raider 501 Kostrad ini diikuti 450 orang prajurit. Termasuk Komandan Yonif Para Raider 501 Kostrad, Mayor Inf Eko Antoni Candra Listianto yang turut hadir mendampingi para prajuritnya menerima pengarahan.

Menjelang keberangkatan Satgas Pamtas RI-Papua New Guinea, prajurit Yonif Para Raider 501 Kostrad menerima pengarahan Danrem 172/PWY Jayapura, Kolonel Inf Boni Christian Pardede pada Kamis 23 November 2017 di Madiun Jawa Timur.

Dalam pengarahannya, Kolonel Inf Boni Christian Pardede mengimbau kepada seluruh prajurit, agar senantiasa melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, serta memegang rasa tanggung jawab yang tinggi kepada negara serta mengimplementasikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

Selain itu, Kolonel Inf Boni Christian Pardede juga memberikan penjelasan tentang situasi dan kondisi Papua saat ini, baik dari segi letak geografi, demografi maupun kondisi sosial masyarakatnya, sehingga dapat memberikan gambaran dalam pelaksanaan tugas nanti dan para prajurit pun dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Menjelang keberangkatan Satgas Pamtas RI-Papua New Guinea, prajurit Yonif Para Raider 501 Kostrad menerima pengarahan Danrem 172/PWY Jayapura, Kolonel Inf Boni Christian Pardede pada Kamis 23 November 2017 di Madiun Jawa Timur.

Danrem 172/PWJ Jayapura juga menekankan kepada para prajurit agar tidak menganggap remeh saat menjalankan misi di wilayah Papua, disamping masih bergejolaknya konflik dengan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). kondisi alam dan cuaca di Papua juga tidak menentu.

Kondisi alam dan cuaca di Papua juga tidak menentu, sehingga dapat menyebabkan perkembangan penyakit sangat cepat, seperti :

1. Malaria.
2. Tuberkulosis (TBC).
3. Penyakit kulit.
4. Jenis-jenis penyakit endemik Papua lainnya.

Sementara itu, Mayor Inf Eko Antoni Candra menyampaikan kepada seluruh prajuritnya agar menyiapkan diri untuk menghadapi penugasan, baik fisik maupun mental, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas nanti. (Penkostrad)