Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Militer Rusia Tingkatkan Jangkauan dan Daya Gempur Artileri

Militer.or.id – Militer Rusia Tingkatkan Jangkauan dan Daya Gempur Artileri.

Sistem Peluncur Roket Multilaras (MLRS) Uragan-M1 Baru. (Sumber: Kementrian Pertahanan Rusia)

Militer.or.id – Kementerian Pertahanan Rusia meluncurkan sebuah reformasi artileri berskala besar. Resimen dan brigade tempur dipersenjatai dengan Sistem Roket Multilaras (MLRS) Multikaliber Uragan-M1, howitzer swa gerak MSTA-SM 152mm dan pesawat nirawak, seperti dilansir dari laman Army Recognition.

Persenjataan berkekuatan super – sistem senjata swagerak 2S7 Pion dan sistem mortir swagerak 2S4 Tyulpan – telah kembali. Selama ini tidak ada perubahan berskala besar dalam angkatan darat Rusia sejak lebih dari 30 tahun silam. Unit artileri mempertimbangkan untuk memperluas cakupan misi, efisiensi, jangkauan tembak dan daya gempur.

“Para ahli percaya bahwa taktik tempur modern akan sangat berubah setelah reformasi ini”, menurut laporan harian Izvestia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kepada surat kabar bahwa pihaknya telah memutuskan untuk secara radikal meningkatkan daya gempur persenjataan disemua unit artileri (divisi dan brigade tank). Secara khusus, mereka akan mendapatkan skuadron tembak salvo Uragan. Drones akan membantu menargetkan artileri.

Pada 2013-2017 militer  Rusia membentuk 7 (tujuh) resimen artileri yang swagerak dengan 5 (lima) infanteri bermotor dan 2 (dua) divisi tank. Selain itu, resimen artileri terpisah dibentuk lagi. Ini beroperasi dalam korps militer 22 Armada Laut Hitam dan bertanggung jawab atas pertahanan pantai Krimea.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan adanya perubahan struktur resimen artileri dan brigade. Sebelumnya resimen memiliki 2 (dua) skuadron yang dipersenjatai dengan howitzer swagerak dan 1 (satu) skuadron sistem tembak salvo Grad. Gabungan brigade senjata memiliki kekuatan artileri yang sama.

Sejak musim gugur ini resimen dan brigade mulai menerima skuadron tambahan dari senjata Uragan 220 mm. Yang pertama mendapatkannya adalah resimen artileri swagerak ke 275 dari divisi tank Kantemirovskaya. Yang memiliki 8 (delapan) peluncur penuh.

Sistem mortir swagerak 2S4 Tyulpan 240 mm buatan Soviet

Pakar militer Viktor Murakhovsky mengatakan bahwa Uragan akan sangat meningkatkan daya gempur formasi. “Uragan-M1 adalah sebuah sistem universal. Selongsong baru telah dirancang untuk itu, cluster, fuel-air dan dengan jangkauan yang meningkat, juga dapat menembakkan amunisi Grad 122 mm”, katanya.

Pakar militer Anton Lavrov mengatakan bahwa Uragan akan memberi “tangan panjang” kepada brigade dan divisi. Jarak tembak akan meningkat hingga 70 km. Jangkauan Grad adalah 20 km”, katanya.

Kementerian Pertahanan mengatakan upgrade Uragan-M1 akan menggantikan persenjataan saat ini. Para ahli mengatakan pemuatan kemasan peluncur dengan bantuan transportasi dan kontainer peluncuran akan mempercepat laju tembakan. Uragan-M1 dipersenjatai juga dengan peluru kendali. Sistem kontrol otomatis dan komputer terintegrasi memungkinkan senjata menghancurkan target secara real-time tanpa campur tangan manusia.

“Daya gempur meningkat beberapa kali, sekarang Anda dapat dengan cepat mengisi ulang dan menembakkan dua salvo, bukan satu tanpa mengubah posisi. Kemampuan semacam itu secara khusus diperlukan di area di mana lawan terlibat aktif dalam membalas tembakan”, kata Murakhovsky.

Keuntungan 2S4 Tyulpan dan 2S7 Pion adalah daya gempur yang dapat menghancurkan target yang diperkuat. Pengalaman konflik terbaru menunjukkan bahwa artileri 122 mm dan 152 mm tidak cukup efektif. Daya gempurnya tidak mencukupi untuk menghancurkan musuh di gedung-gedung kota dan dibalik benteng”, kata Lavrov.

Sistem meriam swagerak 2S7 Pion 203 mm buatan Soviet

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa tahun ini senjata super berat akan dipasok ke brigade artileri dari gabungan pasukan bersenjata lainnya. Skuadron Pion sudah beroperasi di markas brigade artileri ke 165 yang ditempatkan di wilayah Amur. Skuadron Tulip/Tyulpan beroperasi di brigade artileri ke-305 di wilayah Primorye. Pada akhir tahun, mortir berat akan dipasok ke brigade artileri ke 385 yang ditempatkan di wilayah Orenburg.

Selain howitzer jarak jauh dan senjata salvo, brigade dan resimen akan menerima pesawat nirawak dengan sistem kontrol otomatis. Pengintai artileri Orlan-10 akan sangat mengubah taktik tempur. Pesawat nirawak itu diuji akhir tahun lalu. Mereka mulai tiba di pasukan pada musim gugur tahun ini.

Drone adalah elemen penting dari peperangan modern. Orlan-10 dapat menentukan lokasi radar lawan dengan akurasi beberapa meter, termasuk radar portabel seperti AN/TRQ-36 buatan Amerika.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *