Korea Utara Selesaikan Satelit Canggih Terbaru

Korea Utara Selesaikan Satelit Canggih Terbaru

Militer.or.id – Korea Utara Selesaikan Satelit Canggih Terbaru.

dok. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (People’s Daily,China)

Militer.or.id – JoongAng Ilbo, salah satu surat kabar harian terbesar di Seoul melaporkan bahwa sumber anonim pemerintah Korea Selatan memberitahu mereka tentang rencana peluncuran satelit baru milik Korea Utara, yang memiliki kemampuan untuk diluncurkan dari peluncur mobile, seperti dilansir dari Sputnik News.

Satelit tersebut diberi nama Kwangmyongsong-5 atau “Lodestar”, sebuah referensi untuk bintang yang tampak bersinar di langit pada hari kelahiran pemimpin Korea Utara Kim Jong-il. Seperti namanya, ini adalah yang kelima dalam serangkaian satelit observasi yang menurut klaim Korea Utara digunakan untuk ramalan cuaca.

Tapi seperti pada Kwangmyongsong sebelumnya, dikhawatirkan peluncuran yang kelima akan menjadi uji coba rudal balistik jarak jauh yang menyamar sebagai peluncuran satelit. Tuduhan tersebut dilayangkan oleh Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat dan PBB setelah peluncuran Kwangmyongsong-4 pada bulan Februari 2016 silam.

Penggabungan kontroversi, keempat peluncuran Kwangmyongsong sebelumnya melintas di atas Jepang dan roket yang digunakan untuk meluncurkan ketiga satelit terakhir sangat mirip dengan rancangan rudal balistik jarak jauh Korea Utara yakni Taepodong-2.

“Peluncuran dan uji coba rudal rezim Korea Utara yang terus berlanjut mengindikasikan penghinaan terhadap Amerika Serikat, tetangganya di Asia dan semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam menghadapi ancaman semacam itu, kelambanan tidak dapat diterima oleh negara manapun”, kata Sekretaris Negara AS Rex Tillerson kepada PBB awal Desember.

Korea Utara telah mendapat sanksi ekonomi dan diplomatik yang kuat akibat memaksa untuk terus mengembangkan teknologi rudal dan nuklirnya, dan mereka dilarang menggunakan teknologi rudal balistik untuk melakukan peluncuran apapun termasuk satelit tanpa aplikasi militer.

Tapi Pyongyang membela hak kedaulatan mereka untuk memiliki program luar angkasa. Pada bulan Oktober, Wakil Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim In-ryong, mengatakan bahwa bangsanya bermaksud untuk mengembangkan satelit praktis yang dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan kehidupan masyarakat.

Dia menambahkan bahwa Korea Utara memiliki hak untuk meluncurkan satelit, sebuah hak yang tidak akan diubah hanya karena AS menyangkal hal tersebut.

Semenanjung Korea telah menjadi lokasi krisis geopolitik yang berlangsung sejak April 2017, saat uji coba Pyongyang meluncurkan rudal balistik jarak menengah dan Washington menanggapi dengan memulai penumpukan militer yang telah berlangsung hingga akhir 2017.

Korea Utara belum menghentikan uji coba rudal mereka dalam menghadapi tekanan internasional yang signifikan, yang terakhir menguji rudal balistik jarak jauh pada akhir November, dengan mengklaim bahwa satu-satunya jaminan keamanannya adalah kemampuan untuk merespon serangan nuklir apa pun. Rudal terbarunya diklaim mampu menyerang bagian manapun di Amerika Serikat.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *