Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Aegis SM-3 Gagal Intersep Rudal Saat Ujicoba

Militer.or.id – Aegis SM-3 Gagal Intersep Rudal Saat Ujicoba.

ilustrasi : Rudal target diluncurkan dari Kekaha, Hawaii, untuk dicegat rudal Aegis SM-3. (Official U.S. Navy Page / commons.wikimedia.org)

Militer.or.id – Sebuah pencegat rudal Aegis Standard Missile-3 (SM-3) Blok IIA berbasis darat, gagal mencapai sasaran rudal tiruan yang diluncurkan melalui pesawat terbang didekat Pacific Missile Range Facility, Kauai, Hawaii pada tanggal 31 Januari, seperti dilansir dari laman CNN.

“Tujuan utama pengujian ini adalah untuk mencegat sasaran rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan dari udara. Namun, tujuan tersebut tak tercapai”, menurut Badan Pertahanan Rudal (MDA) AS.

Sejauh ini, baik Angkatan Laut AS maupun MDA tidak satupun yang mengungkapkan rincian tambahan tentang hasil uji coba rudal balistik tersebut.

SM-3 Blok IIA ini pernah berhasil diuji pada bulan Februari 2017 saat menghancurkan target tiruan rudal balistik jarak menengah. Namun, rudal tersebut gagal melakukan uji coba pencegatan berikutnya di bulan Juni, ketika seorang Angkatan Laut AS secara tak sengaja menyebabkan rudal pencegat menghancurkan diri sendiri. Peluncuran perdana dari rudal SM-3 Blok IIA dilaksanakan pada bulan Juni 2015.

SM-3 Blok IIA telah dikembangkan oleh perusahaan pertahanan AS Raytheon bersama Mitsubishi Heavy Industries Jepang, kontraktor pertahanan terbesar dinegara itu.

Sementara Raytheon bertanggung jawab atas perangkat keras, pengembangan sistem, dan keseluruhan integrasi roketnya, Mitsubishi Heavy Industries berfokus pada motor roket tahap kedua dan ketiga, kontrol kemudi dan hidung kerucut dari rudal pencegat.

Jepang sejauh ini telah menghabiskan lebih dari $1 miliar pada program rudal tersebut, sedangkan Amerika Serikat menyumbang sekitar $2 miliar.

Rudal ini dijadwalkan untuk penempatan operasional pada tahun 2018.

Jepang bermaksud untuk memasang dua baterai Aegis Ashore (berbasis darat) yang di persenjatai dengan rudal SM-3 Blok IIA dan rudal SM-6 pada tahun 2023, diperkiraan menelan biaya sekitar $2 miliar guna mempertahankan Jepang melawan rudal balistik Korea Utara dan China.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *