Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

Sistem Rudal S-400 Jadi Prioritas Utama Militer India

Militer.or.id – Sistem Rudal S-400 Jadi Prioritas Utama Militer India.

S-400 Triumf, sistem pertahanan udara jarak jauh generasi baru buatan Rusia. © Vitaliy Ragulin via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Angkatan Udara India berkeinginan untuk menginduksi lima divisi sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh, S-400 pada tahun 2022. Jika kesepakatan yang diajukan dengan Rusia selesai, akan menjadi salah satu kontrak senjata terbesar yang pernah dimiliki India bersama Rusia, seperti dilansir dari laman Sputnik.

Angkatan Udara India telah mengatakan kepada panel pertahanan parlemen bahwa pengadaan sistem pertahanan udara S-400 yang dikembangkan oleh Rusia sangat penting dalam upaya mengatasi kemungkinan ancaman dari China dan Pakistan.

“Kebutuhan pesawat tempur adalah prioritas utama kami, selanjutnya adalah sistem rudal jarak jauh S-400, yang secara substansial akan mengubah postur kita baik terhadap musuh utara maupun barat”, bunyi pernyataan yang diajukan oleh IAF dihadapan panel pertahanan parlemen.

Panel pertahanan parlemen sendiri juga telah merekomendasikan alokasi dana untuk pengadaan sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-400 dilakukan sepanjang tahun sesuai dengan permintaan IAF.

India dan Rusia telah bekerja dalam kontrak komersial akhir sejak Oktober 2016, ketika kedua belah pihak menyimpulkan kesepakatan antar pemerintah untuk pengadaan lima divisi sistem rudal S-400 dan empat kapal selam siluman atau “stealth” kepada India.

Sumber-sumber pertahanan mengatakan kepada Sputnik bahwa perundingan berada dalam tahap akhir sekarang dan kontrak komersial tersebut diperkirakan akan segera ditandatangani dalam waktu dekat. Ada sejumlah spekulasi beredar bahwa kunjungan Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman pada akhir bulan ini ke Moskow adalah untuk menandatangani kesepakatan tersebut.

Salah satu rudal baru pada sistem S-400 adalah yang disebut 40N6 dengan jangkauan operasional sejauh 400 km (248,5 mil) dan ketinggian hingga 185 km (607.000 kaki). Rudal itu mampu melakukan intersepsi exo-atmospheric dari hulu ledak rudal balistik jarak menengah dalam fase terminal mereka.

S-400 juga dipersenjatai dengan rudal 48N6E2 yang disempurnakan dengan jangkauan 250 km (160 mil). Sistem pertahanan udara tersebut juga bisa menembakkan dua rudal tambahan, 9M96E dan 9M96E2 dengan masing-masing berkisar 40 km (25 mil) dan 120 km (75 mil).

China adalah pelanggan global pertama dari S-400. Sistem pertahanan udara terampuh di dunia dikirimkan oleh Moskow ke Beijing tahun lalu. Rusia juga diharapkan bisa mulai menerapkan kontrak pengiriman sistem S-400 pesanan Turki pada awal 2020.

Sementara itu, terlepas dari upaya India menyelesaikan kesepakatan sistem pertahanan udara S-400 yang akan datang, Sitharaman juga berharap untuk meneruskan diskusi tentang kolaborasi bilateral yang diusulkan mengenai pengembangan pesawat tempur generasi kelima (FGFA).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *