Militer.or.id : Berita Militer Indonesia dan Dunia

‘Hotline’ Israel-Rusia Cegah Jet Rusia dari Penembakan

Militer.or.id – ‘Hotline’ Israel-Rusia Cegah Jet Rusia dari Penembakan.

Su-30CM Rusia (photo: Mil.ru)

Tel Aviv, Militer.or.id, ‘Hotline’ yang telah digunakan oleh militer Israel dan Rusia di Suriah selama tiga tahun terakhir telah membantu mencegah jet Rusia yang hampir memasuki wilayah udara Israel dari potensi ditembak jatuh, ujar mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon mengatakan kepada Sputniknews.com, yang dirilis 5/5/2018.

Yaalon adalah salah satu pengembang mekanisme berbagi informasi, yang telah mencegah bentrokan udara dan insiden berbahaya lainnya antara kedua negara sejak 2015, ketika Moskow meluncurkan kampanye anti-teroris udara di Suriah.

“[The ‘hotline’] menyelamatkan nyawa, karena membantu untuk menghindari kesalahpahaman. Pada awal operasi Rusia di Suriah, ada kasus ketika seorang pilot Rusia hampir melintasi perbatasan [Israel] di Dataran Tinggi Golan. Jika itu pernah menjadi jet Suriah, kami akan menjatuhkannya. Tapi kami menyadari itu adalah jet Rusia dan menggunakan ‘hotline’ untuk berkomunikasi dengan Hmeymim [pangkalan udara Rusia di Suriah]. ‘Pesawat jet Anda akan memasuki wilayah udara kami. Perhatian!’ Masalahnya segera diselesaikan, “kata Yaalon.

Suriah telah berada dalam keadaan perang sipil sejak 2011, dengan pasukan pemerintah yang berperang melawan kelompok oposisi dan organisasi teroris. Pada September 2015, Rusia meluncurkan kampanye udara melawan teroris di Suriah atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Rusia dan Israel telah melakukan kontak sejak awal operasi dan mengembangkan mekanisme untuk menghindari tabrakan yang tidak disengaja antara pasukan kedua negara.
Pada September 2014, Israel menembak jatuh jet tempur Suriah yang telah menyusup ke wilayah udara yang dikontrol Israel di atas Dataran Tinggi Golan.

Hubungan Israel-Suriah tegang, khususnya di wilayah yang disengketakan di Dataran Tinggi Golan. Israel menduduki Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari 1967 dan mencaplok wilayah itu pada 1981. Komunitas internasional belum mengakui aneksasi Israel. (sputniknews.com).

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *