Program Columbia-Class Amerika Alami Masalah

Program Columbia-Class Amerika Alami Masalah

Militer.or.id – Program Columbia-Class Amerika Alami Masalah.

Render komputer kapal selam rudal balistik Columbia-Class Angkatan Laut AS © US Navy via Defense News

Militer.or.id – Program pembangunan kapal selam rudal balistik Angkatan Laut AS (US Navy) senilai $ 122,3 miliar saat ini sedang mengalami dera permasalahan, seperti dilansir dari laman Defense News.

Akibat kualitas pengelasan yang buruk, telah ditemukan beberapa tabung rudal yang ditujukan untuk program kapal selam kelas Columbia dan Virginia, termasuk pula di program kapal selam nuklir Inggris yang mengikuti program AS tersebut.

Secara keseluruhan, 12 tabung rudal yang diproduksi oleh BWXT, Inc., sedang diteliti dan di inspeksi atas pengelasan di bawah standar. Sebanyak 7 dari 12 tabung rudal yang telah dikirim ke kontraktor utama General Dynamics Electric Boat dan sedang dalam berbagai tahap perlengkapan, sementara 5 tabung masih dalam pembangunan. Angkatan Laut AS dan General Dynamics Electric Boat saat ini sedang meluncurkan penyelidikan, menurut pernyataan dari Panglima Komando Angkatan Laut Bill Couch.

“Semua pengelasan yang dilakukan BWXT membutuhkan pemeriksaan volumetrik dan telah dihentikan sampai penyelidikan selesai”, kata Couch.

Kualitas lasan yang buruk terungkap setelah perbedaan ditemukan dengan peralatan BWXT yang digunakan untuk menguji lasan sebelum mengirimnya ke GDEB, menurut sumber yang akrab dengan masalah ini.

Penemuan masalah kontrol kualitas yang signifikan pada awal fabrikasi Columbia ini semakin menyuntikkan ketidakpastian dalam program yang sudah memiliki sedikit ruang untuk penundaan. Masalah ini dibuat semakin meresahkan karena muncul dari vendor dengan reputasi yang sangat baik dan pasti menimbulkan pertanyaan tentang apakah Angkatan Laut dapat mengirim Columbia tepat waktu.

Permasalahan dengan tabung rudal, bagian dari kompartemen rudal umum yang akan dipasang pada program kapal selam Columbia AS dan Dreadnought Inggris, tersebut seharusnya tidak menyebabkan molornya program Columbia. Sementara dampaknya pada program Dreadnought milik Royal Navy masih kurang jelas.

BWXT adalah salah satu dari 3 vendor sub-kontrak untuk mengirimkan tabung bagi Columbia dan Dreadnought dimana salah satunya untuk kelas Virginia. Masalah pada kontrol kualitas tidak hanya berdampak pada program kapal selam rudal balistik AS dan Inggris, tetapi juga dapat berdampak pada jadwal untuk pengulangan berikutnya dari kelas Virginia, yakni Virginia Block V, yang menggabungkan sel peluncuran rudal vertikal tambahan, yang dikenal sebagai Modul Payload Virginia.

“Angkatan Laut sedang menilai dampak potensial bagi kapal selam kelas Virginia dengan VPM”, kata Couch. “Indikasi awal adalah permasalahan pada tabung yang dibuat oleh BWXT”.

Sementara itu, berdasarkan laporan awal menunjukkan bahwa vendor lain tidak mengalami masalah yang sama, dan mereka terus memproduksi tabung rudal serta payloadnya.

Angkatan Laut AS memberikan kontrak sebesar $ 101 juta kepada General Dynamics untuk tabung rudal SSBN pada tahun 2016. Pengerjaan desain kompartemen rudal umum selama hampir satu dekade. Pada bulan September, US Navy pun memberikan kontrak senilai $ 5,1 miliar kepada General Dynamics Electric Boat untuk dan segera menyelesaikan pekerjaan desain kapal sebelum memulai konstruksi pada tahun 2021.

“Ini bukan pertanda baik untuk program yang telah menarik begitu banyak perhatian, itu adalah prioritas perolehan nomor satu Angkatan Laut”, kata Bryan Clark, analis Pusat Kajian Strategis dan Anggaran serta pensiunan perwira kapal selam. “Ini merupakan kegagalan awal dan cukup signifikan dalam komponen utama dari pabrikan dengan reputasi bintang”.

Angkatan Laut perlu memulai pembangunan Columbia pada tahun 2021 agar kapal itu dapat segera melakukan patroli pada tahun 2031, jadwal yang hingga sekarang masih dipikirkan NAVSEA apakah akan berada di jalur yang tepat.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *