Pejabat Korea Selatan: Pengembangan K-SAAM Telah Selesai

Pejabat Korea Selatan: Pengembangan K-SAAM Telah Selesai

Rudal dan roket produksi LIG Nex1 untuk Angkatan Laut Korea Selatan © LIG Nex1

Militer.or.id – Korea Selatan siap untuk menyebarkan sistem persenjataan yang baru dikembangkan tahun depan, termasuk pencegat berpemandu berbasis kapal, kata pejabat industri pertahanan pada hari Minggu.

Dilansir dari laman Yonhap, Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) yang dikelola oleh pemerintah telah menyelesaikan pengembangan rudal berpemandu, bernama Haegung (busur laut atau sea bow), yang dirancang untuk mencegat rudal musuh yang masuk atau menembak jatuh pesawat.

K-SAAM diluncurkan dari platform vertikal, dilengkapi dengan sistem radar yang dapat mendeteksi beberapa target secara bersamaan. Dalam tes evaluasi, 9 dari 10 rudal telah menembak target mereka secara akurat, kata seorang pejabat ADD.

Pengembangan rudal Haegung dimulai pada tahun 2011, dan itu akan dikerahkan pada armada fregat dan kapal pendarat Angkatan Laut Korea Selatan.

ADD juga berencana untuk menyelesaikan pengembangan kendaraan udara tak berawak ketinggian menengah (MUAV) sekitar bulan September tahun depan untuk pengiriman kepada Angkatan Udara Korea Selatan.

Ini adalah jenis drone yang beroperasi 10 – 12 kilometer diatas permukaan dengan radar yang memiliki jangkauan hingga 100 km.

Penggelaran tempur dari Korean Tactical Surface to Surface Missile (KTSSM) diharap pada tahun 2020, menurut ADD. Ini mampu menghancurkan artileri jarak jauh yang tersembunyi di terowongan bawah tanah.

ADD, sementara ini, mendorong untuk pengembangan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh (LR-SAM) yang akan menjadi elemen kunci dalam sistem Pertahanan Rudal dan Udara Korea (KAMD).

Ini adalah sistem rudal yang bertujuan untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

“LR-SAM dapat dikembangkan dengan teknologi domestik”, kata presiden ADD, Nam Sae-kyu, dalam sebuah pertemuan baru-baru ini dengan para wartawan.

ADD telah menetapkan 2024 sebagai batas waktu untuk menyelesaikan pengembangan dan mengerahkan rudal ke dalam operasi tempur. Jarak intersepsi maksimum LR-SAM dilaporkan antara berada diantara jangkauan rudal PAC-3 (30-40 km) dan sistem THAAD (100 km).

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *