Intelijen Barat Akui Rudal Iran Bisa Sampai Eropa

Intelijen Barat Akui Rudal Iran Bisa Sampai Eropa
Rudal Iran

Kementerian luar negeri Iran menekankan bahwa negara itu tidak akan membuat rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir setelah AS dan sekutu Perancis dan Inggrisnya menuduh Teheran melakukan uji coba peluncuran rudal balistik jarak menengah ‘berkemampuan nuklir’ pekan lalu yang melanggar Keamanan PBB Resolusi Dewan pada kesepakatan nuklir Iran.

Sebuah dokumen intelijen yang didapat surat kabar Jerman Welt am Sonntag menyebutkan bahwa barat mengakui Iran telah memperluas uji coba misilnya pada 2018, dan sekarang negara tersebut memiliki rudal yang mampu mencapai beberapa negara Eropa

Dalam laporan surat kabar itu Minggu 9 Desember 2018 disebutkan, pengujian yang diperluas mungkin merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang mendukung perjanjian nuklir Iran 2015 yang disebut sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Perjanjian itu mewajibkan Iran tidak terlibat dalam kegiatan terkait rudal balistik yang dirancang untuk membawa senjata nuklir.

Teheran selama ini telah menyatakan bahwa mereka sepenuhnya mematuhi perjanjian nuklir, dan uji coba rudal ditujukan untuk memastikan pertahanan negara. Awal bulan ini, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Abolfazl Shekarchi mengatakan Iran akan melanjutkan pengujian rudalnya tanpa meminta izin dari negara lain.

Dokumen intelijen barat yang dikutip Welt menyebutkan Iran menguji setidaknya melakukan uji tujuh rudal jarak menengah pada 2018, serta lima rudal jarak pendek dan jelajah.  Pengujian termasuk tiga varian rudal jarak menengah Shabab-3, yang memiliki kisaran perkiraan 1.000-2.000 km. Negara ini juga menguji setidaknya dua rudal balistik jarak dekat Qiam-1, yang memiliki jangkauan 750 km, dan setidaknya satu rudal balistik jarak menengah Khorramshahr dengan jarak 2.000 km.

Negara ini juga meluncurkan lima rudal taktis Zolfaghar berbahan bakar padat dan merupakan varian dari Fateh 110 yang diperkirakan memiliki jangkauan 300 km; dua dari rudal yang diluncurkan diperkirakan telah menargetkan target pemberontak di Suriah.

Sebagai perbandingan, sumber-sumber Welt mengatakan pada 2017 Iran hanya melakukan empat uji coba rudal jarak menengah dan satu dari rudal jarak pendek pada tahun 2017.

Welt memperkirakan jika Iran  meluncurkan serangan dengan misilnya dari barat laut negara itu, mereka dapat menargetkan negara-negara di Eropa tenggara termasuk Rumania, Bulgaria dan Yunani.    Bahkan Welt juga menyebut akurasi rudal Iran semakin baik.

Amerika, Prancis dan Inggris selama ini telah menyatakan keprihatinan tentang lonjakan pengujian rudal Iran. Meskipun penarikan sepihak Washington dari kesepakatan nuklir Iran pada bulan Mei, Teheran dan penandatangan lainnya untuk perjanjian nuklir penting 2015 tetap berkomitmen pada perjanjian tersebut.

Negara-negara penandatangan perjanjian adalah Rusia, China, Perancis, Jerman dan Inggris serta Uni Eropa mengutuk penarikan Amerika, sementara Badan Energi Atom Internasional telah menekankan bahwa Iran tetap mematuhi sepenuhnya perjanjian itu.

Iran diyakini memiliki lebih dari 1.000 rudal jarak pendek dan menengah di gudangnya, dan dilaporkan telah meningkatkan pengujian setelah penarikan Amerika dari JCPOA.

Kami sangat menghargai pendapat anda. Bagaimanakah pendapat anda mengenai masalah ini? Tuliskanlah komentar anda di form komentar di bagian bawah halaman ini.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *