Kapal Selam Rusia Bisa Serang Semua Target di Dunia

Kapal Selam Rusia Bisa Serang Semua Target di Dunia

Militer.or.id – Kapal Selam Rusia Bisa Serang Semua Target di Dunia.

Angkatan Laut Rusia 18/9/2017 merilis video aksi kapal selam K-560 Severodvinsk yang berlayar di laut Barents dengan menembakkan rudal jelajah Kalibr menuju sasaran di lokasi uji Chizh, di wilayah Arkhangelsk sejauh 600 kilometer. Video ini menunjukkan kemampuan Angkatan Laut Rusia untuk melakukan misi serangan jarak jauh di seluruh dunia – sesuatu yang sebelumnya merupakan satu-satunya lingkup angkatan laut Barat yang dipersenjatai rudal jelajah Tomahawk sejak berakhirnya Perang Dingin.

“Awak mengeksekusi latihan tempur ini dari posisi bawah laut di salah satu tempat latihan Armada Utara di Laut Barents,” ujar pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia (MOD).

“Rudal tersebut diluncurkan di lokasi uji Chizh di wilayah Arkhangelsk. Jarak dari garis start ke posisi target sekitar 600 kilometer. ”

Menurut MOD Rusia, senjata tersebut mencapai sasarannya dan memenuhi parameter teknis mereka untuk uji tembakan langsung.

Rudal Kalibr yang mencapai target 600 km jauhnya hanyalah mempertunjukkan sebagian kecil dari kemampuan rudal Kalibr. Beberapa waktu ke beakang, Kapal perang permukaan Rusia yang berbasis di Laut Kaspia telah mencapai target pada kisaran sekitar 1800 km, saat melawan berbagai target di Suriah. Rudal Kalibr diperkirakan memiliki jangkauan maksimum sekitar 2.600 km atau sekitar 1.400 mil laut.

Rudal Kalibr memberikan kemampuan bagi kapal perang Rusia untuk menghajar target di darat pada rentang yang panjang. Dengan demikian, Angkatan Laut Rusia dapat menyerang sebagian besar wilayah Eropa utara dan barat dari kapal perang permukaan dan kapal selam konvensional.

“Secara keseluruhan, Armada Utara, Baltik, Laut Hitam, dan Armada Kaspia Rusia dapat menguasai wilayah teritorial yang luas di Eropa dan Timur Tengah, dan mungkin mencapai wilayah Teluk Persia,” ujar Nikolai Sokov, seorang mantan Negosiator pengontrolan senjata Soviet/Rusia dan peneliti senior di James Martin Center for Nonproliferation Studies.

“Dengan asumsi jangkauan rudal Kalibr konvensional sejauh1.500 km, maka jangkaua rudal ini benar-benar global. Sebagian besar negara dalam rentang tersebut tidak memiliki senjata nuklir milik mereka sendiri atau nuklir AS yang ditempatkan di wilayah mereka. Rusia tidak dapat mengancam mereka dengan rudal nuklir SLCM (Submarine-launched cruise missile), namun rudal SLCM konvensional merupakan taktik perang yang berbeda. ”

Rudal Kalibr masuk ke dalam pengerahkan armada kapal selam bertenaga nuklir milik Rusia. Dengan kecepatan, daya siluman dan jangkauan global kapal selam bertenaga nuklir Rusia, Moskow dapat menggunakan kapal selam bertenaga nuklir (SSN) yang dilengkapi dengan rudal jelajah Kalibr untuk menyerang sasaran di seluruh dunia dengan rudal konvensional atau -dalam kasus Perang Dunia III – dengan hulu ledak nuklir. Seperti yang ditunjukkan oleh sebuah grafik baru-baru ini dari Pusat Studi Strategis dan Internasional, SSN atau SSGN yang memuat rudal Kalibr dapat menyerang sasaran pedalaman yang jauh dengan hulu ledak konvensional atau nuklir dari jarak 2000 km.

Kapal selam Severodvinsk Rusia (photo : Oleg Kuleshov)

Yang sangat berbahaya adalah kapal selam Severodvinsk -kapal selam serang Rusia yang paling mumpuni yang dibangun sampai saat ini- dan segera dioperasikannya kapal-kapal selam 885M Yasen-M class, yang jauh lebih senyap daripada kapal selam Rusia atau Soviet sebelumnya.

“Kelas Yasen mungkin adalah contoh terbaik dari kapal selam Rusia yang multiguna, yang mampu memenuhi sejumlah,” ujar Michael Kofman, seorang ilmuwan riset yang mengkhususkan diri dalam urusan militer Rusia di Center for Naval Analyzes.

“Integrasi rudal Kalibr anti-kapal atau rudal Kalibr serangan permukaan merupakan tren ‘kalibrasi’ di Angkatan Laut Rusia.”

Rusia berencana untuk membangun total enam kapal selam proyek 885M, yang memiliki banyak perbaikan atas Severodvinsk. Kapal Project 885M yang pertama diperbaiki, yang disebut Kazan, diperkirakan akan ditugaskan pada 2018. Namun, kapal selam nuklir lainnya yang lebih tua, namun modern, masih mampu untuk mulai menerima rudal Kalibr. Akhirnya, kebanyakan kapal Rusia akan membawa rudal Kalibr.

Apa semua itu berarti bahwa Amerika Serikat tidak lagi memiliki monopoli pada serangan presisi jarak jauh. Selain itu, saat ini Amerika Serikat selalu mengandalkan samudra Atlantik dan Pasifik untuk mencegah serangan langsung ke daratan Amerika. Munculnya senjata seperti rudal Kalibr berarti kekuatan besar lainnya sekarang dapat mengunci target di dalam daratan Amerika dengan Senjata konvensional ataupun nuklir. Bagi Washington, ini adalah ancaman baru yang tidak dihadapi Amerika Serikat sejak runtuhnya Uni Soviet 1991, dirilis National Interest, 19/8/2017.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *