Lupakanlah S-400, Rusia Mulai Produksi S-500 Prometheus

Lupakanlah S-400, Rusia Mulai Produksi S-500 Prometheus

Militer.or.id – Lupakanlah S-400, Rusia Mulai Produksi S-500 Prometheus.

Sistem pertahanan udara S-400 Triumf dalam sebuah parade latihan militer di Moskow. © UMNICK via Wikimedia Commons

Militer.or.id – Di saat banyak negara bermimpi untuk punya sistem pertahanan udara mutakhir S-400 Triumf, Rusia kabarnya akan segera memproduksi massal sistem S-500 Prometheus atau Triumfator-M.

Menurut Army Recognition, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin dalam sebuah wawancara dengan harian Kommersant, menyebut bahwa produksi sistem pertahanan udara S-500 Prometheus dan S-400 Triumf telah diluncurkan pabrik Nizhny Novgorod.

“Menurut keputusan presiden Rusia, Almaz-Antey Concern kini telah membangun dua pabrik di Kirov dan Nizhny Novgorod. Kapasitas produksi yang diproyeksikan terhadap pabrik Kirov adalah menghasilkan ribuan rudal anti pesawat prospektif per tahun. Dan pabrik di Nizhny Novgorod telah meluncurkan produksi dari senjata S-500 dan S-400 pada kendaran pengangkut beroda semitrailer”, katanya.

Sang perancang sistem pertahanan udara S-500, Almaz-Antey Concern menyebutkan bahwa itu merupakan penerus sistem pertahanan udara yang kemampuannya lebih tinggi dibanding sang pendahulu.

Rincian Sistem Pertahanan Udara S-500

S-500 atau 55R6M Triumfator-M adalah generasi terbaru dari sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia, yang saat ini sedang dikembangkan oleh Almaz-Antey Concern.

“Sistem S-500 ini diklasifikasikan sebagai sistem pertahanan udara generasi kelima, dan akan termasuk, salah satunya, target anti rudal balistik (ABM)”, menurut Pavel Sozinov, Kepala Perancang di perusahaan Almaz-Antey.

Menambahkan bahwa mereka berusaha untuk secara signifikan menciptakan S-500 ini lebih unggul dari karakteristik prestasi yang direalisasikan oleh sistem THAAD buatan Amerika Serikat.

Dibandingkan dengan sistem S-400, sistem baru tersebut akan sangat berbeda secara konstruktif dan teknis, sebab memiliki stasiun radar dan alat komputasi baru, termasuk rudal anti-pesawat terbaru.

Hal penting lainnya adalah mode operasi dasar di sistem S-500 akan otomatis. Artinya, intervensi operator manusia dalam operasi tempur dimungkinkan, namun mode dasar semua fasilitas S-500 akan terpisah dan secara keseluruhan sistem ini otomatis.

Menurut sumber dari Rusia, S-500 adalah versi lanjutan dari S-400 dengan komponen khusus yang dirancang untuk mencegat rudal balistik pada ketinggian hingga 200 km.

S-500 ini diperkirakan akan memiliki jangkauan luas hingga 600 km (lebih dari 370 mil) dan sekaligus mampu melibatkan hingga 10 target. Sistem ini mampu menghancurkan target hipersonik dan balistik.

Sistem rudal pertahanan udara S-500 Prometheus ini akan memasuki layanan dengan Russian Aerospace Forces (VCS) pada tahun 2019-2020 setelah selesainya pengujian.

administrator
Menyebarkan berita berita <a><b>Militer Indonesia</b></a> dari media media mainstream Asia dan Indonesia. Mendambakan Kekuatan Militer Indonesia menjadi salah satu yang disegani kembali di kawasan.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *